Sabtu, 14 April 2012

PENGARUH ARUS, OMBAK DAN ANGIN PADA SAAT OLAH GERAK KAPAL( DEDY I )


Nama : Dedy Iskandar Daulay
NRP    : 46 10 11 88 51

PENGARUH ARUS, OMBAK DAN ANGIN PADA SAAT OPERASIONAL
A.    Pengaruh arus
ü  kapal yang untuk keseluruhan berada di dalam arus, akan menjalani suatu garis hasil (resultan) dari laju kapan dan arah/kekuatan arus. Sebaliknya, sebelum berlabuh jangkar ataupun sandar di dermaga, lebih dahulu kapal harus di putar melawan arus.
ü  Pada kapal yang belabuh jangkar di dalam arus, hasil kemudi adalah sama seperti pada kapal yang sedang melaju, juga pada saat jangkarnya menggaruk.
ü  Apabila kapal untuk sebagian saja berada di dalam arus, maka ia akan berputar oleh karena pengaruh arus tersebut ( pada waktu masuk atau keluar dermaga maupun sungai)
B.     Pengaruh ombak
ü  Oleh gerakan menggaruk laju kapal akan berkurang dan apabila air masuk ke kapal terpaksa harus mengurangi laju atau memutar haluan.
ü   Kapla yang sedang diam atau hanya mempunyai laju kecil saja akan duduk melintang terhadap ombak.
ü  Ombak dari belakang, kapal sukar dikemudikan dengan baik (merewang).
ü  Kapal yang sedang mundur maka buritan akan mencari ombak.                   Pengaruh ombak = pengaruh angin.
C.    Pengaruh angin
ü  Kapal yang sedang berhenti, selalu akan duduk melintang, sehingga angin datang dari muka atau ke belakangtrhadap arah melintang tergantung dari bangun atas kapal dan bentuk kapal di bawah air.(gambar, 15a).
ü  Pada kapal yang sedang berlayar / melaju, hauan kapal akan selalu mencari angin.
ü   Pada kapal yang sedang mundur buritan akan selalu mencari angin (gambar 15c).
ü  Di tengah laut kapal itu akan menjalani garis hasil (diagonal) dari haluan yang di kemudikan, laju dan pengaruh angin. Sudut antara garis haluan dan garsi hasil itu di sebut Rimban (leeway).
Besarnya sudut rimban tergantung dari :
a)      Laju kapal
b)      Kekuatan angin
c)      Sudut antara haluan dan arah angin
d)     Luas badan kapal di atas garis air
e)      Hambatan samping.
Rimban adalah sudut antara garis lunas dan air lunas, atau sudut antara garis hasil dan garis haluan yang di kemudikan.(gambar 15d).
                                                angin
          1     diam                     
                                                                                                                                 R                 
                                                        Gambar 15b                              Gambar 15d
                   2a                              








 

                                                        
                  2b                                  Gambar 15c          
Gambar  15a








ORANG JATUH DI LAUT
Salah satu musibah yang sering terjadi di kapal adalah orang jatuh di laut. Apapun alasannya, sesuai dengan ketentuan peraturan keselamatan jiwa di laut maupun demi rasa kemanusiaan, maka kapal yang melihat orang jatuh kelaut harus melakukan upaya pertolongan semaksimal mungkin dengan tetap memperhatikan keselamatan kapal dan awaknya sndiri. Berkaitan dengan itu ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam memberi pertolongan terhadap orang yang jatuh ke laut yaitu :
a.      Kewajiban ABK yang melihat orang jatuh ke laut

1.      Bertteriak keras “orang jatuh di laut, di sebelah kanan/kiri
2.      Melemparkan pelampungm penolong yang terdekat pada orang tersebut
3.      Mengawasi orang yang jatuh itu.

b.      Tindakan perwira jaga
a.      Menolong orang jatuh di laut dalam kondisi cuaca normal
1.      Memberhentikan mesin dan kemudi cikar ke arah orang yang jatuh itu,
2.      Kapal di putar keliling sampai sampai tiba ke tempat pelampung tersebut (putaran tunggal),
Sekoci di awaki dan di area sampai di dekat permukaan air
3.      Tindakan untuk menolong orang tersebut secara cepat dan aman, tergantung dari keadaan cuaca.
                                 Pada umumnya kapal di olah gerak sehingga segera duduk berhenti di atas angin dan sedekat mungkin dengan orang yang jatuh tersebut dan kemudian menurunkan sekoci di sisi olak
b.      Menolong orang jatuh ke laut dalam kondisi cuaca tidak normal
Pabilah keadaan tidak mengijinkan untuk menurunkan sekoci maka, “ orang “ itu ditolong dengan tali yang di-ikatkan pada sebuah alat pengapung.
Diperairan sempit kapal tidak dapat diputar keliling. Disini kapal harus mundur dengan kekuatan penuh untuk menuju ke tempat kecelakaan tersebut.


c.       Menolong orang jatuh kelaut dengan metoda putaran williamson
Kita dapat pula menerapkan yang disebut “ putaran williamson”. Terutama pada angin dan ombk dari belakang, olah gerak “ putaran” ini ternyata dapat dipercaya.
-          Putarlah kemudi cikar ke sisi dimana “orang” itu jatuh telegraph mesin                   “ stand bay “
-          Jika kapal sudah berubah haluan ± 60 ̊  - 70 ̊ , segera kemudi di balas dan kemudi dicikar ke sisi yang lain.
-          Setelah kapal duduk pada haluan berlawanan, mesin di stop dan kapal kita hanyutkan sampai di tempat “ orang yang jatuh “.

d.      Menolong orang jatuh kelaut dengan metoda putaran ganda (elips)

Olah gerak ini dapat diterapkan ganda dengan sukses jika kita berlayar dengan angin dan ombak dari muka.
-          Segera setelah teriakan “orang jatuh dilaut”, di sebelah kiri/kanan , “putarlah kemudi cikar”
-          Jika kapal sudah berputar 180̊, maka kemudi dibalas dan berhaluan berlawanan           ( H = x ̊ + 180̊ );
-          Jika lju kapal yang sementara itu mengurang sudah kembali seperti semulah, maka sekali lagi putarlah kemudi cikar sampai pada haluan semulah.
-          Kemudi stop mesin dan berlayar sesuai keadaan setempat.








                                                  Gambar 21a

FAKTOR PENGARUH OLAH GERAK KAPAL


Kemampuan Olah Gerak kapal akan dipengaruhi oleh faktor dari DALAM dan faktor dari LUAR. Terlebih dulu di bab ini akan di uraikan tentang Faktor Luar, yang berkaitan dengan keadaan laut dan perairan dimana kapal berada, kemudian faktor dari faktor tetap dan tidak tetap.

Untuk mengetahui kemampuan olah gerak (Maneovering Ability) maka harus dipahami terlebih dahulu tentang faktor apa saja yang mempengaruhinya. Pada Maneovering Trials Suatu kapal, dibuat data - data tentang karakter olah geraknya pada macam - macam situasi pemuatannya. Misalnya pada saat kapal kosong, penuh atau sebagian terisi muatan antara lain data tentang Turning Circle, Zigzag Manoevoring, Crash Stop dll.

·         Manoeuvering Characteristic kapal, adakalanya dipasang di anjungan berbentuk gambar, sehingga memudahkan sewaktu - waktu diperlukan, misalnya oleh pandu sebelum olah geraknya maupun para perwiranya.
·         Pengaruh keadaan laut dan perairan ikut menunjang keberhasilan olah gerak, walaupun kadang - kadang diperlukan bantuan kapal pandu jika kapal sulit untuk melakukan sendiri.
·         Faktor manusia, olah gerak sangat menarik untuk di pelajari, oleh karena itu pengaruh manusia sangan menunjang.
Dalam hal ini olah gerak memerlukan pengalaman dan pengetahuan teori yang memadai. Seperti banyak terjadi pada beberapa kecelakaan kapal yang terjadi, banyak di sebabkan oleh faktor Cuaca dan Peralatan yang kurang memadai serta manusianya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1.      Faktor dari Luar : Disini dimaksudkan sebagai faktor yang datangnya dari luar kapal, mencangkup dua hal penting yaitu keadaan laut dan keadaan perairan. Hal ini perlu dipehami mengingat keterbatasan kemampuan kapal menghadapi cuaca dan perairan maupun laut yang berbeda - beda, serta gerakan kapal di air juga memerlukan ruang gerak yang cukup.

·         Keadaan Laut .
Pengaruh Angin : Angin sangat mempengaruhi olah gerak, terutama di tempat - tempat yang sempit dan sulit dalam keadaan kapal yang kosong, walauoun pada situasi tertentu angin dapat di pergunakan untuk mempercepat olah gerak kapal.

·         Pengaruh Laut .
Dibedakan menjadi 3 yaitu, Jika kapal mendapat ombak : 
1). Dari Depan,
2). Dari Belakang,
3). Dari Bawah.

1). OMBAH DARI DEPAN
Karena satabilitas kapal mengasilkan GML yang cukup besar, maka pada waktu mengangguk, umumnya kapal cenderung mengangguk lebih cepat dari pada periode mengoleng. Bila ombak dari depan dan kapal mempunyai kecepatan konstan maka T kapal lebih besar T ombak.

2). OMBAK DARI BELAKANG
kapal menjadi sulit dikemudikan, haluan merewang bagi kapal yang dilengkapi kemudi Otomatis, penyimpangan kemudi yang besar dapat merusak sistemnya. Dan kemudi rusak atas hantaman ombak.

3). OMBAK DARI BAWAH
kapal akan mengoleng, pada kemiringan kapal yang besar dapat membahayakan stabilitas kapal. Olengan ini makin membesar, jika terjadi Sinkronisasi antara periode olengan kapal dengan periode olengan semu, kemungkinan kapal terbalik dan tenggelam.


PERIODE OLENGAN KAPAL adalah lamanya olengan yang dijalani kapal, dihitung dari posisi tegak, olengan terbesar kiri / kanan , kembali tegak, olengan terbesar di sisi kanan / kiri dan kembali keposisi tegak. 

PERIODE GELOMBANG SEMU adalah waktu yang diperlukan untuk menjalani satu kali panjang gelombang, dari puncak gelombang ke puncak gelombang berikut.

Pada kapal berlayar dalam ombak, sebaiknya kecepatan kapal dikurangi, haluan dibuat sedemikian rupa sehingga ombak datang dari arah diantara haluan dan arah melintang kapal. Secara khusus olah gerak kapal menghadapi Cuaca buruk.

·         Pengaruh Arus .
Arus adalah gerakan air dengan arah dan kecepatan tertentu, menuju kesuatau tempat tertentu pula. Dikenal arus tetap dan arus tidak tetap, arah arus ditentukan "KE" dan angin "DARI" misalnya arus Timur bebrarti arus "ke" Timur.
Rimban yang disebkan oleh arus tergantung dari arah dan kekuatan arus dengan arah dan kecepatan kapal. Semua benda yang terapung dipermukaan arus dan didalmnya, praktis akan bergerak dengan arah dan kekuatan arus tersebut.
Diperairan bebas umumnya arus akan menganyutkan kapal, sedangkan diperairan sempit atau tempat - tempat tertentu arus akan memutar kapal. Pengaruh arus terhadap olah gerak kapal sama sedangan pengaruh angin.

·         Keadaan Perairan .
Pengaruh perairan dangkal dan sempit : 
Pengertian dangkal dan sempit disini sangat relatif sifatnya, tergantung dalam dan lebarnya perairan dengan sarat dan lebar kapal itu.Pada perairan sempit, jika lunas kapal berada terlalu dekat dengan dasar perairan maka akan terjadi ombak haluan / buritan serta penurunan permukaan air diantara haluan dan buritan di sisi kiri / kanan kapal serta arus bolak - balik. Hal ini disebabkan karena pada waktu baling - baling bawah bergerak ke atas terjadi pengisapan air yang membuat lunas kapal mendekati dasar perairan, terutama jika kapal berlayar dengan kecepatan tinggi, maka kapal akan terasa menyentak - nyentak dan dapat menyebabkan kemungkinan menyentuh dasar perairan. Gejala penurunan tekanan antara dasar laut dengan lunas kapal berbanding terbalik dengan dengan kwadrat kecepatannya.

2 komentar:

  1. adakah fakta besar pengaruh angin dan ombak terhadap stabilitas kapal?? tolong cepat di balas gan...

    BalasHapus